Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Pithecantropus Huaryu

Untukmu entah siapa kekasihku Tak disangka aku duduk memangku rindu Saat aku nikmati teh susu Ada bayangmu, siapa kamu aku tak tahu Aku habiskan malam dg nyanyian syahdu Hey siapa disitu Iya kamu yg terlihat sedang pilu Aku lihat kamu banyak makan bolu Oh itu sendiri ternyata aku Pantas aku tak mengenal diriku Cerminnya tertutup gantungan celana dalam biru Kekasihku pulanglah, bujangmu dirundung sendu Untukmu kekasih yg entah siapa aku tak tahu

Pithecantropus Naminasahae

Panggil aku Si Kurus Dekil Pemegang rekor balap karung tercepat Tubuhku lincah walau mungil Hilang seperti asap dan datang secepat kilat Panggil aku Si Kurus Rapi Wajahku pucat jarang kena matahari Berbagai rintangan biasa kuhadapi Jarang mandi, karena aku Lelaki Ku panggil kamu Si Angsa Cantik Gemulai berenang dikolam dgn energik Kau tak peduli biar bauku tengik Katamu "cinta kamu sangat Romatik" Aku panggil dia Si Kadal Bercula satu Karena aku tak mengenalnya seperti kamu

Pithecantropus Differentius

Tatap mata saya Tatap hidungnya juga Tataplah tak jemu Aku sedang ngaca padamu Kita begitu berbeda Bukan sapi ataupun kuda Kita sangatlah buruk rupa Lebih buruk dari yang kamu kira Biarlah itu apa adanya Kita jelek, kita bangga Tatap mata saya Biarlah kita memang berbeda Namun satu dalam cinta Kekal sampai akhir tua

Pithecantropus Nagageny

Matanya masih kelap-kelip kelilipan upil Air liur mengering diatas bantal layaknya gugusan pulau kecil Bangunlah hey Ksatria, bangun berdiri Dengan rasa cinta jangan takut dikalahkan Lembah, sungai, gunung, kota petualang Menyusuri bumi, sinar mentari menyilaukan hati Pandanglah tak jemu, gadis-gadis muda berpakaian ibu-ibu Tuntunlah sepi pada hati yang selalu menggebu Ooh Rodiah... Mana dimana anak kambing saya Jagalah Ia seperti ku jaga hatiku untukmu Meskipun ku tahu kau bukan milikku

Pithecantropus Rainology

Aku suka hujan... Tiap tetesnya adalah kerinduan Andai ada disekitarku Perempuan yg sedang dalam pelukan Menemaninya saat lelap tertidur dalam pangkuan Memakaikan selimut, mengecup keningnya dan mengucap selamat malam Ya aku romantis... Belajar dari drama korea yg statis Hujan jangan menangis Nanti kita main congklak kembali

Pithecantropus Dhytanoll

Gadisku pergi memancing Naik perahu layar biru Semangat pacu jantung bertalu Sedang angin sedang kalem Kibarkan jemuran kutang pelan Terbentang berkilauan di tiang Gadisku pergi berburu Ditengah rimba alam kota Mencari makna dan cita Serenade hujan sore Rintiknya adalah rindu kenangan Daku tak bisa meraba Gadisku, sampai jumpa disana

Pithecantropus Peacenutrition

Beri Daku kedamaian walaupun datangnya dari jamban Antara dada dan kepala sama-sama sedang runyam Entah yang mana dada yang mana kepala Yang mana emas yang mana kotoran Yang mana kenyataan yang mana masa depan Beri Daku kedamaian ketika pelita jatuh kelam Bersembunyi dibalik tukang kacang... Sambil makan kacang... Minum es kacang... Dengan tingkah kekacang-kacangan Ingat tentang hidup yang banyak perpindahan Tentang kebahagiaan dan harapan Tantang tukang kacang Tuhan, berilah kami kedamaian... Aamin!