Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

Pithecantropus Duethea

Konon dia wanita korban militer Keseksiannya cap salon mahal tak berbanci Pakaiannya elegan, kadang senang tak dikenakan Biasa terbelenggu, ke luar jadi ter...laa...luu Konon dia lelaki asal sugih Perutnya buncit bagai gajah Tak rupawan namun tampan didompetnya Asal asli anak papi mami Bajingan beruntung masa kini Konon mereka adalah kekasih Kolaborasi asik tampil atraktif Terikat kontrak senang-senang hingga pagi menjelang Memadu cinta, meracun asmara

Pithecantropus Cecurutius

"Siapa sih tadi yg jaket hitam, merokok dipersimpangan jalan sambil duduk memangku rindu? oh iya itu aku. tadi ngojek disitu. Aah kita masih muda, ketika pipi ketemu pipi, setelah itu tangan berpegangan sambil lari hujan2an. Terkadang dalam cinta, pria baik itu hanya cocok jadi suami saja. Dalam Cinta, aku memang selalu amnesia. Makanya selalu ingin mengulangi lagi, lagi dan lagi sampai lupa dan ingin lagi." Ujar ku pada cecurut yang berlalulalang

Pithecantropus Septemberius

September. Hangatmu adalah penantian Dinginmu adalah kerinduan Tidak rendah, tiada meninggi Mayanya cinta dan cita habis dalam 1 bulan Oh... September. Green Day ingin dibangunkan saat bulan ini berakhir Entah kenapa, mungkin Dia pengen cepet gajihan Tiada upaya yang berasa dianiaya Aku mendengar Green Day bernyanyi sampai senja September. Esok lusa nanti aku berjumpa dengannya Di seberang jembatan cinta Ada lentera merah yang berpijar temaram Kami duduk berdua di pelaminan Oh.. Suatu hari nanti

Pithecantropus Jomblocius

Ketika Jomblo Bertasbih... Dibalik bilik-bilik penantian Dibalik sunyinya nafas kerinduan Diantara bukit kerinduan Ada jiwa yang meronta Meregang sukma Mengaum... Mengeong... Menggonggong... Mengetok... Mengowek... Meringkih... Mengendus... Bernafaskan cinta Berharap asmara datang menerpa Basuh semua luka Sudahlah kawan... Usah kamu menyang-menyong begitu Tuhan pasti sudah merencanakan Tenanglah tenang Hai bandit-bandit cinta kesepian

Pithecantropus Kakikunyemplungkakus

Kemesraan... Kadang ada yang berdiri Kadang ada yang duduk berseri Kadang ada yang jongkok sepenuh hati Semua tergantung momen dan tempatnya Yang berdiri, dia pasti sudah tak tahan Yang duduk, itu pasti produk masa depan Yang jongkok, posisi aman dan nyaman Sambil menerawang masa lampau Mengingat sedih, luka, tawa, dengan slow Bagai mesin waktu... Bagai mesin penunjuk jalan yang dituju Aku bisa mengenang tiap-tiap kepingan kecil tentang dirinya Biarkan dulu aku disini Setelah selesai baru kamu boleh mandi Di kemesraan toilet nan jaya Kita mengenang hal-hal yang istimewa Semua biar berlalu Seperti kotoran yang tadi dikeluarkan olehmu Yang semula mengambang lalu dihanyutkan Dengan tak ada penyesalan