Memulai berbaikan lagi dengan badan, dengan hati, dengan perasaan. Mulai lagi dengan cermin saling berpandangan. Yah, serem juga awalnya, tapi tetep bangga dengan kejelekkan muka. Berdandan rapi, tapi tak dibedaki karena aku lelaki. Belajar menghargai diri sendiri. Ya aku normal... Biar yang tertinggal, tinggal kenangan, Luka menganga, atau rindu berlirik indah, Biar yang tersimpan, di penyempitan perih, Subur mimpi yang berseri, Seperti bangun tidur dikelilingi ribuan peri, Atau dicium Pevita Pearce bertubi-tubi