Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

Pithecantropus Cintrongensis

Cinta itu berawal dari C Yang tiba-tiba datang I untuk menemani Dan tidak mau kalah, N ikut nimbrung juga T yang merasa tidak ada teman, diam-diam merayap mendekati Eh A ternyata ikut dibelakangnya Lalu terjadilah CINTA Bukan nama depannya si Laura Atau sinetronnya si Fitri pula Ini hal yang sentimentil Anugerah gratis Tuhan yang maha kuasa Tentu yang bukan satu malam juga

Pithecantropus Simukakakus

Tiada yang lebih indah selain bersama si kamu Makan berdua, setelah itu si aku dibayarin pula Senang seperti itu Romantis : Romansa makan gratis Si kamu bertanya "kapan kita menikah?" Si aku menjawab "secepatnya, saat Cina berganti nama jadi Cinta" Tiba-tiba, "Preettt" suara itu Merdu. Disuatu ketika kita duduk berdua Aku langsung memelukmu Bersyukur kamu manusia, bukan Ikan, karena bisa kentut juga Kita adalah 2 manusia yg sdng kasmaran Kasmaran : keluar Kas, lalu asma, krn banyak pengeluaran Hm jatuh cinta kadang mahal harganya Realitanya Si aku dadanya rata Si kamu ada benjolannya Iya kita berbeda Cinta memang harus begitu adanya Kalo sama bisa homo atau lesbian

Pithecantropus Ohlalanjungea

Tiada luka yang seindah bekas ciuman mantan ketika kembali berjumpa Semuanya bergegas lupa sambil sering-sering mengingat Kadang mengumpat, kadang rindu berkesumat Yang juga menguap, terus pula melupa Disuatu hari, saat kamu punya putra-putri Berpapasan dengannya, yang memutuskan menikahi Gorilla "Hey..." Sapamu, sambil membenarkan gendongan anakmu Diapun menjawab "Hey nyong, apa kabar...?" Jawabnya, sambil membenarkan gendongan anaknya Lalu kalian pasti terjebak komunikasi nostalgia Saling bercerita, saling mengenang manja, saling bertatap mata, saling tarik bulu hidung juga Seketika itu, kalian masuk mesin waktu Kembali ke masa pertama bertemu, juga ke masa saat saling membunuh Lalu kalian keluarkan kalimat pamit, lalu kalian berbeda jalan Kadang senyum mengingat perjumpaan Dan "Syukur, dia masih seperti manusia. Matanya masih normal. Bolong hidungnya masih dua. Masih sadar kalo dia salah orang..."

Pithecantropus Meilycus

Hati yang pilu Diterpa palu Ditimpa paku Lalu ditumbuhi panu Dan tiada yang mengerti perasaanku Tidak mudah menjadi sepertiku. Disudutkan. Dimanfaatkan Dikucilkan. Ditinggalkan Dikenang. Lalu disia-siakan Iya inilah aku Aku yang dikutuk jadi Setrikaan