Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

Pithecantropus Barberius

KERAJAAN AWAN DAN TUKANG CUKUR Tukang cukur itu sakti. Buktinya Presiden mau-maunya disuruh sama dia. Dahulu, sebelum ada tukang cukur. Manusia di kerajaan awan gondrong semua. Tidak ada yang botak kecuali Abah Halim yang sudah tua. Rontok dimakan usia. Sangat sulit bedakan yang mana pria yang mana wanita. Hanya bisa diketahui setelah kau lihat KTP-nya. Kerajaan awan adalah kerajaan gondrong. Tiada tukang cukur disitu. Rambut mereka panjangnya hingga belasan meter. Ini karena ada mitos kalau cukur rambut berarti memotong rezeki dan keberuntungan. Suatu hari ada tukang cukur yang berkelana dari kerajaan ke kerajaan lalu singgah di kerajaan awan. Dia botak. Khas lampu taman. Sangat mencolok, hingga terlihat berkilauan dari kejauhan. Saat masuk gerbang kerajaan, dia heran melihat orang-orang yang semua gondrong. Lalu ia email ibunya, "bu aku di kerajaan awan, mungkin akan lama disini. Aku akan membuka salon pangkas rambut. Sampai jumpa beberapa tahun lagi". Yang langsung dibalas...

Pithecantropus Messinaldo

Ronaldo: Kau kira kakimu lebih kuat dari kakiku, tidak! Kau salah. Messi: Sudahlah jangan begitu. Kakimu dan kakiku sama. Ada jempolnya juga. Dan suka bau. Iya kan? Tak usah membandingkan begitu. Ronaldo: Tapi... Kenapa kau yang jadi pemain terbaik dunia? 4 kali juga. Messi: Sudahlah Do, jangan dipermasalahkan. Gelar itu hal duniawi. Ga usah dipikirkan. Lebih baik ikhtiar yang total, biar Allah yang kasi hasil akhirnya. Ronaldo: Tapi kaaaaannn... (dengan mata yg melotot dan tangan gaya chiby). Messi: Kalau kau mau. Ambil saja semua piala itu. Itu cuma benda. Ga ada harganya. Ambillah (serahkan piala terbaik dunia dlm bidang cuci sepatu). Abah Halim: Aya naon ieu? Raribut pisan (bahasa Somalia). Translate : Ada apa ini? Ribut sekali. Ronaldo: Ga ada apa2 Bah. Cuma akting. Messi: Iya bener Bah. Yuk ah Do kita pulang. Selesai begitu saja.

Pithecantropus Masimolornich

Ia telungkup pada ranjangnya yg lembut. Membiarkan kepalanya yang kusut ditimpa kapuk, hingga mengantuk. "Ashtresrwuhkelium bafgreud kreuk...." begitu ucapannya didalam bantal. Tidak jelas. Lalu teriak, "bgretuwashewirubh..." begitu teriaknya. Yang tidak jelas juga. Yang ada yang jawab, "toookkk...kkeeee", iya itu suara tokek. Kamu tahu Tokek kan? Betul, itu hewan yang hampir sama dengan Cicak. Betul, ada yang belang. Dan sudah dibuat lagu. Lalu sekitar 2869 detik kemudian ia membalikkan badannya. Melihat langit-langit kamar. Yang gelap. Karena lampunya dimatikan. Lampu buatan Jepang. Negara Sakura. Dan betul, Miyabi berasal dari sana juga. Pasti tau kan? Ya sudah saya ga akan ceritakan. Pahit manis hari, rezeki yang belum pasti, tetap harus dirayakan dengan teh manis dan sepotong roti. Alhamdulillah Tuhan untuk hari ini.

Pithecantropus Octopus

Selimutku terbuat dari beludru Bu. Sehangat dekapmu saat ribuan masalah menjitak kepalaku. Di Oktober yang cerah, hari yang cemerlang bisa berubah mendung seiring bersin menghujani sapu tangan. Tiba-tiba merdu, tiba-tiba mengaduh. Oktober, panjang rindunya, pendek masa ketemunya.