Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Pithecantropus Minimarketus

Pada saat itu aku berjumpa denganmu Tidak lama, kita pun berhadapan Mata kita saling berpandangan Beberapa detik yang mengagumkan Aku malu, grogi dibuat kamu Kamu berkata, "Cuma ini Mas? Mau sekalian isi pulsanya?" Dan aku berkata, "Ngga mbak, makasih Ini aja kayaknya Pulsaku masih banyak Kiriman dari ibu di kantor Polisi" Namun, ada kekecewaan setelah berpisah denganmu Apakah kamu tahu apa? Apa kamu tahu maksudku apa? Aku yakin kamu pasti tidak tahu Karena aku belum ngasi tahu Tak ada yang sempurna di dunia ini termasuk kamu Walau cakep kau punya kekurangan Pagi itu kau tidak ucap sihir manismu "Selamat Pagi, selamat datang di Alpaindonkmart" Biasanya kau bilang begitu Tapi tidak kepadaku Sakit!

Pithecantropus Bathuckus

Kemarau usai oleh tumpahan hujan. Aku meleleh bersama kenangan. Batukku terdaftar di Departemen Tenggorokan Gatal. Sekali batuk, gemanya mendengung di kepala. Sial, ada hidung yang gagal mencium cinta. Sewaktu hendak tidur, kepala jadi lebih berwarna. Melihat kejadian lampau. Merancang masa depan. Tentram rasanya jikalau lewat tengah malam. Semua berisik telah menjadi sunyi. Sibuk menghunus dirinya sendiri. Berharap mimpi yang pasti. Hatiku seperti jadwal siskamling RT 03. Daftar nama giliran rondanya ada, namun tiada satu pun yang jaga. Ranjangku adalah surga yang dibeli oleh ibu. Tempatku tenggelam dalam ngantuk ataupun rindu.

Pithecantropus Meiforest

Dulu aku pernah jadi batu. Tapi capek. Tuhan hanya memberiku bisu. Sekarang aku jadi pohon. Untuk meneduhimu. Pohon itu keren. Banyak manfaatnya. Termasuk menyediakan tempat untuk pacaran. Aku adalah pohon. Kamulah dahannya. Aku ditebang, kamu tentu tumbang. Kita adalah satu kehidupan. Sudah seharusnya satu cinta. Semakin tinggi berdiri. Semakin besar angin yang menerpa. Semakin sering aku rindu kamu, semakin yakin aku ternyata manusia. Bahagia itu sederhana bagi yang menunaikannya. Cinta itu sederhana bagi yang punya.