Tanggul sebesar apapun, kita tak bisa menahan rindu yang sudah terlanjur banjir. Dia adalah cuaca cerah yang kau idamkan ketika mendung. Cahaya mentari yang menyelusup diantara celah-celah daun. Sekejam apapun dia kepada nyamuk, kau pasti akan tetap menerimanya. Ingin rasanya memeluknya. Mengatakan, hari ini menyenangkan. Merebahkan kepalamu ketika hari terasa berat di bahunya. Berbagi oksigen bumi dengannya. Apakah kau bersandar ditempat yang benar? Dan hatimu pun menggambar sebuah mimpi. Sebelum matamu dan mataku bertemu, katamu, aku telah menjadi abu. Kataku, kamu hanyalah tamu. Berbeda zona kenyamanan. Menerima apa yang dihidangkan. Keinginan tinggal keinginan. Dipendam, dikubur. Menutupi perasaan. Disimpan kenangan. Di lemari titip perasaan. Bahwa rindu dan cinta ini bisa meluap gampang. Oh. Beberapa musim telah berganti. Apakah hatimu masih menggambar sebuah mimpi?