Februari
Gemerlap lampu kota berubah tumpah
Dijalanan muka-muka letih menuju pulang
Aku sering garuk-garuk pantat, tidak gatal, tidak panu-an,
Itu karena aku ingin, ingin saja
Sekalian ingin pulang menuju hatimu yg nyaman
Februari
Malamku terganti mimpi
Mimpi-mimpi yg semenjak tadi mampus dimakan Cumi
Mimpi bersamamu makan Cumi-cumi dgn cuma-cuma
Cumi-cumi pastinya tahu kita sedang cinta-cinta
Februari
Aku bisa menciummu sampai kau boker di celana
Memelukmu erat, lebih dekat, lebih mesra
Hujan pun turun diantara sisi mata, didua lubang hidung juga
Terima kasih Tuhan, aku telah mengenalnya
Dan semoga sampai kakek-nenek tua
Gemerlap lampu kota berubah tumpah
Dijalanan muka-muka letih menuju pulang
Aku sering garuk-garuk pantat, tidak gatal, tidak panu-an,
Itu karena aku ingin, ingin saja
Sekalian ingin pulang menuju hatimu yg nyaman
Februari
Malamku terganti mimpi
Mimpi-mimpi yg semenjak tadi mampus dimakan Cumi
Mimpi bersamamu makan Cumi-cumi dgn cuma-cuma
Cumi-cumi pastinya tahu kita sedang cinta-cinta
Februari
Aku bisa menciummu sampai kau boker di celana
Memelukmu erat, lebih dekat, lebih mesra
Hujan pun turun diantara sisi mata, didua lubang hidung juga
Terima kasih Tuhan, aku telah mengenalnya
Dan semoga sampai kakek-nenek tua
- Aku sering garuk-garuk pantat, tidak gatal, tidak panu-an,
BalasHapusItu karena aku ingin, ingin saja -
Hahaha suka kalimatnya..
Happy february..
hahaha arigato..
BalasHapushappy february