Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

Pithecantropus Awakurus

Sewaktu kecil Jidatku sering benjol krn jatuh Setelah itu terbitlah jenong Jenong yg isinya tidak pernah dingdong Oh hari yg kusut Disisir lembut setelah dikeramasi mimpi Tuhan pasti beserta orang-orang canggung Saat harinya dibokerin burung Sempakku terlampau longgar hingga sering merosot dan bukan melocot Duniaku terlalu lebar kalau cuma utk cinta Cinta yg dilubah cadel menjadi cincah

Pithecantropus Twitterus

Hidungku kembang kempis diterpa angin rindu Ingusnya hampir saja turun melukaiku Ingus, ingin usaha mencintaimu Kepalaku jadi pitak karena terlalu sering memikirkanmu Sebelumnya gondrong saat hati sedang lowong Kau Maria ataupun Marpu'ah bagiku sama saja Itu cuma nama. Dihatiku tertulis wajahmu dan cinta Seketika itu, daun-daun memutuskan utk tidak berfotosintesis Cicak pun sejenak enggan diam-diam merayap Karena lihat aku berbuih oleh rindu Tiada yg senikmat dibawah hujan sambil minum coklat Rindunya padat. Dan peluknya hangat Rindu yg berkarat. Diamplas waktu hingga sekarat Setelah itu lupa. Lalu rindu lagi Lupa lagi. Dan rindu lagi karena cinta Cinta mati. Tidak, aku cinta hidup Cinta mati hanya romansa Cinta hidup sampai ajal memisahkan kita Aku si Anak singkong. Mencintaimu Cintanya Cinta Kingkong Karena cintaku lebih besar dari Monyet-monyetmu sebelumnya Nyet! Oh malam yg agung Memangkas jatah tidur Memanaskan rindu terhambur *) dicukil dari kicauan twitter saya. Jangan follo...

Pithecantropus Gomesius

Berikut kicauan si Gomes, yg saya paksa berpuisi sekenanya Seandainya burung itu terbang aku tak tau kemana arahnya Tolong kasi tau aku dan bilang padanya "hati2 brew" Aku ini adalah seorang pria tampan Yang gemar sekali menabung di Kosipa Yang ditabung olehku Kenapa begitu? Aku ngga tau Seandainya hari ini, rabu Akupun tidak akan menunggu sampai besok Seandainya hari ini, kamis besok libur dl bertemu dengan mu Aku mau ketemu kamu Kamu mau ngga kira-kira? Kalo ngga bisa dikira, aku aja yg ketemu kamu Tapi ongkosin ya Aku ini sangat keren Bahkan emak aku pun bilang sama Padahal aku ngga keren-keren amat Minimal remis lah Hari ini aku bingung harus kemana Tapi aku sangat senang, hari ini aku beli martabak Jadi ngga terlalu bingung Aku sadar bahwa aku keliru Tapi aku tidak sadar, jam berapa ya aku sadar? Mungkin memang nasibku bertemu denganmu Walaupun aku ngga punya apa-apa Tapi aku punya cinta Sekian Gomes, iya Manusia, Kakinya 2, bisa makan dan buang air juga.

Pithecantropus Butterflyus

Kupu-kupu kecil hinggap di kamar mandi Bagaimana aku tahu? Tentu karena sedang buang air disitu Dia terbang rendah dan hinggap sekejap di ember hitam Aku memandangnya, menerka sedang apa dia disini? Apakah dia lebih memilih menghisap sari tinja daripada bunga? Ataukah cuma menemani buang airku saja? Lumayan lama aku memandangnya Kupu-kupu masih hinggap dengan tenangnya Aku sangka kotoranku semanis sari bunga Buktinya ia setia sampai aku cebok dengan seksama Kupu-kupu... Aku bertanya padamu, "Bagaimanakah masa depan ku?" Kamu terdiam, dan malah masuk ke lubang pembuangan Tersiram hanyut bersama sisa pencernaan Juga bersama aku dan kenangan Selamat jalan sayang, semoga sampai tujuan

Pithecantropus Pantunius

Mari belajar Pantun Jalan-jalan ke pasar senen Beli bakso ada telornya Siapa bilang aku pengen nenen? Yaudah sini mana susunya? Makan emping rasa pedes Minum kopi rasanya manis Kalo otak boleh ngeres Bayangin Agnes jenggotan pastilah sadis Kolor ijo siapa yg punya? Kolor abu-abu dipake saya Kalo ga cinta jgn dipaksa Nanti kita buka kolornya Warna ungu artinya janda Warna pink artinya cinta Kalo rezeki pasti ga akan kemana Tinggal usaha sama do'a :)

Pithecantropus Cerpenthea

Cerpen adalah... Suatu hari seorang pemuda terdampar di pinggir sungai liat Pingsan, ditemukan Kakek-kakek jago silat Dibawa ke padepokan, lalu dirawat Siuman, si pemuda diberi minum obat Setelah pulih, dia cerita deritanya Dan ingin balas dendam pada musuhnya Si Kakek terkejut, krn musuhnya sama Dia pun diajari jurus-jurus yang hebat Selang beberapa tahun, dia pamit berangkat Pergi ke kota balaskan dendam yang makin kesumat Akhirnya ketemu si penjahat Bertarunglah mereka dengan dahsyat Si Penjahat pun kalah telak Setelah adu Main Karambol dengannya Tamat...

Pithecantropus Senjalovica

Apakah semua tiba dengan Kereta tua? Ataukah naik Delman istimewa? Silahkan duduk di muka Mukanya Pak Kusir yg kadang mirip Didier Drogba Apakah hari berujung belati? Ataukah hari sewangi melati? Usik ku resah, menanti tiba datangnya seri Menanti senja beserta kado rantang nasi Oh, gunung yang tangguh... Sekisah resah, sekasih rindu Kisah kasih peternak unggas yg pilu Terbenam sepi, sembari gunting kuku Kicau burung disangkar yang merdu Burungku diam, disangkar celana dalamku Menanti senja, berujung rindu Kereta tua, bawalah ia kepadaku

Pithecantropus Aprilnihcius

Mukaku seperti cucian numpuk di hari yang basah karena hujan Jidatku makin jenong gegara berpikir terlalu mencorong Pitakku makin lebar, setelah lama memikirkanmu Semakin lama, semakin dalam Sampai tak sadarkan diri sudah lewat jam 12 malam Sudah lewat 10 menit aku mendekam di jamban Habis cebok terbitlah tenang Selesai mengirim data ke septic tank Aku berdiri, disini, berjanji Aku siap hidup menderita demi hal-hal yang aku cinta Hiduplah Indra Senna Raya!

Pithecantropus Nhympadores

Kami suka melihat hujan Dibalut Jazz lembut, mesra dan tenang Berdua, bersamanya, dengannya, tidak sama bapaknya 3 tahun melewati tiap perubahan momen manis dan terluka Aku melihatnya saat hujan Mendengarnya bermain gitar Senandung kecil, senyum yang bersinar Sesekali dia suka minta recehan, manja! Dia terbuat dari hujan Selalu membuat rindu Selalu membuat bersalah Bersalah meninggalkannya, Dibeberapa momen yg lalu Maaf sayang... Maafkan mas Parmin-mu Aku selalu merindukanmu Kau harus tahu