Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

JAKARTA SERENADE CHOIR DI REP. CEKO

Kaos yang diolah oleh Airpops beberapa waktu yang lalu dikenakan Kakak dari Jakarta Serenade Choir dalam kunjungannya ke Republik Ceko. Eropa mana ya? Antara Eropa dan semua petunjuk arah angin lah pokonya. Be Proud!

BUNG ELLY, PANDEGLANG - BANTEN

Kaos yg disinyalir bergambar kekasih dari Bung Elly ini diproduksi sebelum main bola. Semoga Bung Elly tidak mengetahuinya. Cukup kamu saja.

IMMANUEL, SURABAYA - JAWA TIMUR

Ini merupakan kaos pesanan kak Immanuel di Surabaya melalui bantuan kak Panji selaku Drop Seller kami. Biar bisa jadi drop seller atau Reseller gimana caranya kak? Ah. Gampang. Tinggal ngobrol langsung saja bersama kak Indra sang penyalur di Whatsapp 087772645454 atau BB 5138DE1A. Juga bisa melalui no telepon Mas Anang yg sudah tidak aktif. Kasihan.

RATU MALIHAH, PANDEGLANG - BANTEN

Kaos dengan aksara arab bikinan kak Ratu ini diproduksi oleh Airpops sewaktu bangun tidur dan tak mandi. Kak Ratu merupakan wanita berhijab yang cantik, matanya dua, kakinya dua, begitu juga bolong hidungnya. Dia bisa makan dan juga pacaran. Keren.

Pithecantropus Expelore

Ku lari ke hutan, ku datangi saung, kemudian tidur. Ku lari ke pantai, itu gazebo, aku tidur. Ku lari ke mall, ada mushola, aku sholat. Karena memang waktunya. Aku bisa tidur dimana saja. Asal ngantuk dan matanya tertutup. Ketika kau membahas cinta dan rindu via udara, aku ketiduran. Jangan marah. Suruh siapa kau membungkusnya dengan nyaman. Rasanya seperti kau menikamku dengan kecup hangat di dahi, lalu membenarkan letak selimutku, dan mengucap selamat malam. Namun selama ini aku belum bisa tidur cantik karena bukan perempuan. Aku bisa tidur malam atau siang. Sore, tergantung kemauan. Oke, demi cinta kasih dan seluruh jajaran personil ranjang, aku ucapkan semoga tidurmu tentram.

Pithecantropus Agushdores

Agustus begitu cepat datang. Baru saja aku sisiran, rindu sudah hanyut dibawa angin hujan. Menclak-menclok di perempatan, melihat pemandangan. Namun hati tetap gagap gugup kesepian. Agustus, ironi dalam dada yang tandus. Cintaku seperti tahi ayam yang terjemur hangus. Rindu yang tak terurus dan namamu yang sulit kuhapus, semua terasa pilu dibawa angin berhembus. Agustus menggulung Juli yang ceria. Kecupnya masih terasa walau terseling lipstik yang lainnya. Agustus, ini adalah pernyataan rindu yang kesekian kalinya. Semoga kau tidak bosan membaca. Semoga telingamu berdengung karena tiap jam aku membicarakan kita dan cinta. Rasakan!