Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Pithecantropus Barberius III

KERAJAAN AWAN DAN TUKANG CUKUR III (ENDING) Nah. Dia menghindari wastafel yang barusan tadi dihadapinya. Dia menyandarkan diri di tembok. Kamar mandi seolah menjadi saksi bagaimana dia terkejut melihat dirinya. Rambut yang stylish dan berkilau miliknya hilang seperti habis diterjang gerombolan ABG Alay yang jago jurus Dewa Mabuk. Yang terlihat dicermin adalah kepala yang plontos dan dihiasi kecupan sisa gincu merah merona. Sang Raja marah. Lantas dia berteriak, "Mang Uhaaaaaaaaaannnnnn.......!!!". Begitu dia memanggil pengawal pribadi sekaligus kepala BIKAMBON (Biro Intelijen Kerajaan Awan Makin Brengsek Oh No). Singkat cerita sang raja menceritakan apa yang sudah dialaminya. Sementara sang raja direkomendaskan memakai wig oleh mang uhan. Dia pun langsung mengumpulkan anggotanya untuk menyelidiki kasus besar ini. Penyelidikan pun dimulai. Mang Uhan beserta bawahannya memulai dengan penuh semangat. Sehabis Sholat Subuh berjamaah mereka sarapan bubur ayam di alun-alun Kerajaan ...

Pithecantropus Novembereins

​November. Tiba di rumah dengan kepala dongkak ke angkasa. Pegal menghitung bintang yang hinggap di kepala. Juga tidak lupa menilik isi celana. Merekam jejak kecil peri hutan yang tadi sedia bercengkrama. Namun lupa ucapkan salam cinta. Oh. November. Aku bisa menjadi karang di lautan. Aku bisa menjadi pelangi setelah kau didera hujan. Aku bisa menjadi dispenser ketika kau kekeringan. Aku juga bisa menjadi pembalut yang nyaman. Demi kamu, aku akan jadi apapun, asal diberi uang.  November. Aku coba intip dibalik jendela. Tidak nampak apa-apa. Karena gordennya belum aku buka. November. Menulis tentangmu adalah hal yang sulit, tak seperti untuk jatuh hati padamu.