Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

Pithecantropus Maskaranae

Wanita, mawar dan belati Terhunus nasib, mengusung pedih Bahkan ketika Martabak coklat keju genit memanggil nafsu, kami tersuguhkan kepalan nasi dan batu Wanita, mawar dan belati Kami yg berdahak, selalu serak karena rindu Tertusuk dada kiri Menembus jantung Terluka hati Terkentut-kentut lalu lari Lalu kentut lagi, Sampai lupa, lalu kentut lagi

Pithecantropus Kadangius

Hidup ini banyak kadangnya Kadang dapat yg tidak dibutuhkan Kadang tetap kebasahan walau sudah payungan Kadang cuma memble seharian Kadang rezeki seret saat banyak keperluan Kadang mau cium malah jadi cium tangan Kadang garuk2 padahal tidak kegatalan Kadang bangun tidur kesiangan Kadang lebur tertimpa kesialan Kadang tersenyum sampai gigi kekeringan Kadang cemberut seperti marmut kelaparan Kadang mengeong krn biar mirip kekucingan Kadang menclok2 dijendela melihat bulan krn kasmaran Seperti mimpi yg kadang-kadang menjadi kenyataan.

Pithecantropus Nostalgius-Bocahingus

Demi Donat cokelat, kau paksa aku minum obat. Ya laknat. Bahkan ketika mimpi pun aku jua terpaksa memimpikanmu. Kami yg suaranya serak, lebih sering berdahak karena rindu, Diujung belati masih tersisa darah bekas memotong kuku, sisa kemarin kita bertemu. Saling membunuh. Kamu keramas setelah hujan bertubi-tubi mengguyurmu. Ketika itu aku masih berbaju putih, bercelana pendek merah, ketika masih suka main gundu Wajahmu pilu, remah-remah keju terdiam kan disisi mulutmu, mengering seperti batu. Kami selalu merindukan hujan di hari sabtu, ketika yg berpasangan saling memuncak nafsu. Malam ini lebih wangi. Terbuat dari Cologne yg diusap sampai ke hati. Hati yg busuk tertutupi.