Wanita, mawar dan belati
Terhunus nasib, mengusung pedih
Bahkan ketika Martabak coklat keju
genit memanggil nafsu,
kami tersuguhkan kepalan nasi dan batu
Wanita, mawar dan belati
Kami yg berdahak, selalu serak karena rindu
Tertusuk dada kiri
Menembus jantung
Terluka hati
Terkentut-kentut lalu lari
Lalu kentut lagi,
Sampai lupa, lalu kentut lagi
Terhunus nasib, mengusung pedih
Bahkan ketika Martabak coklat keju
genit memanggil nafsu,
kami tersuguhkan kepalan nasi dan batu
Wanita, mawar dan belati
Kami yg berdahak, selalu serak karena rindu
Tertusuk dada kiri
Menembus jantung
Terluka hati
Terkentut-kentut lalu lari
Lalu kentut lagi,
Sampai lupa, lalu kentut lagi
Reblogged this on arlenganteng.
BalasHapusanjrit rindu sampe terkentut-kentut.. mangtafs
BalasHapuskentut itu menyehatkan bang hehehe
BalasHapusidiiiiihhh jorok! :lol:
BalasHapuskentutlahsebelum kentut dilarang hehe
BalasHapusSiapa yg kentut? Kamu yaa? Haha
BalasHapus