Demi Donat cokelat, kau paksa aku minum obat. Ya laknat.
Bahkan ketika mimpi pun aku jua terpaksa memimpikanmu.
Kami yg suaranya serak, lebih sering berdahak karena rindu,
Diujung belati masih tersisa darah bekas memotong kuku,
sisa kemarin kita bertemu. Saling membunuh.
Kamu keramas setelah hujan bertubi-tubi mengguyurmu.
Ketika itu aku masih berbaju putih, bercelana pendek merah,
ketika masih suka main gundu
Wajahmu pilu, remah-remah keju terdiam kan disisi mulutmu,
mengering seperti batu.
Kami selalu merindukan hujan di hari sabtu,
ketika yg berpasangan saling memuncak nafsu.
Malam ini lebih wangi. Terbuat dari Cologne yg diusap sampai ke hati.
Hati yg busuk tertutupi.
Bahkan ketika mimpi pun aku jua terpaksa memimpikanmu.
Kami yg suaranya serak, lebih sering berdahak karena rindu,
Diujung belati masih tersisa darah bekas memotong kuku,
sisa kemarin kita bertemu. Saling membunuh.
Kamu keramas setelah hujan bertubi-tubi mengguyurmu.
Ketika itu aku masih berbaju putih, bercelana pendek merah,
ketika masih suka main gundu
Wajahmu pilu, remah-remah keju terdiam kan disisi mulutmu,
mengering seperti batu.
Kami selalu merindukan hujan di hari sabtu,
ketika yg berpasangan saling memuncak nafsu.
Malam ini lebih wangi. Terbuat dari Cologne yg diusap sampai ke hati.
Hati yg busuk tertutupi.
ketika kau sudah berbaju putih,
BalasHapusrambut hitam panjang melintasi bahu
lantunan ayat kursi kupanjatkan --- untukmu..
aarrrrgghhh...
BalasHapushahaha!
BalasHapusmampir brotha ke blogku.. :D
walking walking together, belong to you, belong to me..
we belong belong..
ok mamen nti dicekidot
BalasHapus