Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Pithecantropus La Decembre

Dalam mendungnya hari Kamis Melihat rimbunnya pohon beringin Ahhh... Hari ini dingin Hari apa sih ini? Oh iya, tadi bilang Kamis Melihat dunia dari sisi yang berbeda Tak henti melawannya Hujan suka mendinginkan kepala Juga menyamarkan aku yang pipis di celana Desember begitu cantik Baru saja buka mata, sudah lapar Mau kemana aku sekarang? Ke kamar mandi dulu, kirim data ke septic tank

Pithecantropus Novemberial

Aku adalah mata meteorologi dan geofisika Bisa melihat November ini banyak anginnya Ada angin topan, ada angin hujan Ada juga yang angin-anginan November sebentar lagi usai Digibas-gibas kipas cinta dan durjana Sekali kipas, banyak rindunya Sekali gibas, Novembernya nestapa "Maaaakkk Ijaaaaahhh" teriak aku Karena ingin saja teriak begitu Pahit getirnya November bagiku Tetap selalu rindu ingin bertemu kamu

Pithecantropus Barberius II

KERAJAAN AWAN DAN TUKANG CUKUR II Tukang cukur yang botak itu duduk lesu setelah toko pangkas rambutnya dibumi hanguskan oleh pasukan Kerajaan Awan. Dia hanya bisa menatap bengong, ketika ratusan pasukan mengobrak-abrik, menghancurkan, memakai alat make up dan memasang behel ditempatnya sebelum di bakar. "Siaaaallaaaaaannnn....!!" Teriaknya didalam hati. Sengaja, biar ngga ketahuan mereka. Mulai dari situ dia malah menjadi berkobar-kobar penuh semangat untuk menggunduli pasukan gondrong kerajaan awan. Kerajaan Awan. Terletak diantara dua gunung dan sungai. Tanahnya subur, hijau banyak tanaman. Khas kerajaan agro post modern cultural milennium. Ada satu hal yang membedakan kerajaan tersebut dengan yang lain. Yaitu seluruh penghuninya gondrong. Ini semula tidak seperti itu. Malah dominan yang kepalanya botak. Semenjak ada kejadian yang mengharukan, yaitu pada masa lampau sang raja dari kerajaan Awan pertama adalah pria yg tampan. Rambutnya yg bagus bergelombang, kuat, dan sehat...

Pithecantropus Barberius

KERAJAAN AWAN DAN TUKANG CUKUR Tukang cukur itu sakti. Buktinya Presiden mau-maunya disuruh sama dia. Dahulu, sebelum ada tukang cukur. Manusia di kerajaan awan gondrong semua. Tidak ada yang botak kecuali Abah Halim yang sudah tua. Rontok dimakan usia. Sangat sulit bedakan yang mana pria yang mana wanita. Hanya bisa diketahui setelah kau lihat KTP-nya. Kerajaan awan adalah kerajaan gondrong. Tiada tukang cukur disitu. Rambut mereka panjangnya hingga belasan meter. Ini karena ada mitos kalau cukur rambut berarti memotong rezeki dan keberuntungan. Suatu hari ada tukang cukur yang berkelana dari kerajaan ke kerajaan lalu singgah di kerajaan awan. Dia botak. Khas lampu taman. Sangat mencolok, hingga terlihat berkilauan dari kejauhan. Saat masuk gerbang kerajaan, dia heran melihat orang-orang yang semua gondrong. Lalu ia email ibunya, "bu aku di kerajaan awan, mungkin akan lama disini. Aku akan membuka salon pangkas rambut. Sampai jumpa beberapa tahun lagi". Yang langsung dibalas...

Pithecantropus Messinaldo

Ronaldo: Kau kira kakimu lebih kuat dari kakiku, tidak! Kau salah. Messi: Sudahlah jangan begitu. Kakimu dan kakiku sama. Ada jempolnya juga. Dan suka bau. Iya kan? Tak usah membandingkan begitu. Ronaldo: Tapi... Kenapa kau yang jadi pemain terbaik dunia? 4 kali juga. Messi: Sudahlah Do, jangan dipermasalahkan. Gelar itu hal duniawi. Ga usah dipikirkan. Lebih baik ikhtiar yang total, biar Allah yang kasi hasil akhirnya. Ronaldo: Tapi kaaaaannn... (dengan mata yg melotot dan tangan gaya chiby). Messi: Kalau kau mau. Ambil saja semua piala itu. Itu cuma benda. Ga ada harganya. Ambillah (serahkan piala terbaik dunia dlm bidang cuci sepatu). Abah Halim: Aya naon ieu? Raribut pisan (bahasa Somalia). Translate : Ada apa ini? Ribut sekali. Ronaldo: Ga ada apa2 Bah. Cuma akting. Messi: Iya bener Bah. Yuk ah Do kita pulang. Selesai begitu saja.

Pithecantropus Masimolornich

Ia telungkup pada ranjangnya yg lembut. Membiarkan kepalanya yang kusut ditimpa kapuk, hingga mengantuk. "Ashtresrwuhkelium bafgreud kreuk...." begitu ucapannya didalam bantal. Tidak jelas. Lalu teriak, "bgretuwashewirubh..." begitu teriaknya. Yang tidak jelas juga. Yang ada yang jawab, "toookkk...kkeeee", iya itu suara tokek. Kamu tahu Tokek kan? Betul, itu hewan yang hampir sama dengan Cicak. Betul, ada yang belang. Dan sudah dibuat lagu. Lalu sekitar 2869 detik kemudian ia membalikkan badannya. Melihat langit-langit kamar. Yang gelap. Karena lampunya dimatikan. Lampu buatan Jepang. Negara Sakura. Dan betul, Miyabi berasal dari sana juga. Pasti tau kan? Ya sudah saya ga akan ceritakan. Pahit manis hari, rezeki yang belum pasti, tetap harus dirayakan dengan teh manis dan sepotong roti. Alhamdulillah Tuhan untuk hari ini.

Pithecantropus Octopus

Selimutku terbuat dari beludru Bu. Sehangat dekapmu saat ribuan masalah menjitak kepalaku. Di Oktober yang cerah, hari yang cemerlang bisa berubah mendung seiring bersin menghujani sapu tangan. Tiba-tiba merdu, tiba-tiba mengaduh. Oktober, panjang rindunya, pendek masa ketemunya.

Pithecantropus Dogmanipus

Aku berteriak didalam kepalaku, "Anjiiiiiinnggg!!!", kataku. "Ada apa Nyet?", begitu si Anjing menjawabku. Dalam kepala yang ramai, riuh oleh tanda tanya dan sesekali memikirkanmu. Aku dan Anjing suka berduaan memandangi bulan kala malam sudah meniduri orang-orang dengan mimpinya. Saling bertukar pikiran dan yang selanjutnya kami bertukar celana dalam. Sebagai simbol persahabatan kata si Anjing. "Nyet, ada apa denganmu?", tanya si anjing. "Kenapa mereka tidak pernah mengerti apa yg aku butuhkan?", jawabku sambil menyetem gitar. "Aku sudah berkata, sudah juga membuktikan, namun tetap saja kurang", sambungku lagi. "Suatu hari kamu akan lebih tinggi dari matahari. Akan lebih wangi dari bunga melati. Tanpa siapapun, tak dibantu siapapun. Hanya akan ada Tuhan, kau, dan bagian terbaik darimu", cocor si anjing yang sedari tadi disampingku. Langsung aku iya kan kata-katanya barusan. Biar apa? Biar cepet dan tidak dibahas dengan lebar ...

Pithecantropus Thinkerbull

Iya... Inilah aku. Si mesin bertenaga nasi goreng. Nafasku api, liurku oli, air kencingku bvlgary, dan cintaku cuma hanya untukmu. Iya, betul kamu. Kamu yang menerima kehendak Tuhan dengan mau padaku. Iya, aku. Seseorang yang kenal dengan seseorang. Disuatu hari yang sejuk, semua berjalan terasa lamban dari biasanya. 5 menit berdiam, rasanya seperti sudah 30 hari jongkok. Iya, ini di jamban. Tempatku mengenang, melamun, selain tentu buang air juga. Oh hari-hari mulai memusingkan ketika dipikirkan. Saat hujan, aku pergi ke awan. Setibanya aku disana, aku mau dadah-dadah pada temanku si Cepi yang sedang hujan-hujanan dibawah sana. Lalu aku kencing di awan pas hujan. Sebagai kamuflase. Supaya si Cepi tidak tahu dia mandi air hujan kencingku. Semoga dia senang. Hidup ini jadi terlalu merugikan, jika hanya untuk merengut dan memikirkan hal yang sebenarnya tidak harus dipikirkan. Ooh malam. Malam yang cantik seperti biasanya. Sedikit ngantuk, banyak rindunya. Hari kadang terasa menyeramkan,...

Pithecantropus Septembros

September. Bulan ke 9 di kalender. Bulan yang sesudah Agustus, setelahnya Oktober. Ada angka-angkanya. Yang berjumlah 30 hari. Yang diantara hari-hari tersebut terisi senang dan sedih. Bukan bulannya mang Biye, karena dia mah lahirnya bulan Maret. Bagaimana aku tahu? Karena aku baca biodatanya. September. Baru saja dimulai, gusarnya sudah menggetar. Sedih itu sederhana. Sesederhana itu saja. Bulannya murung. Sedikit senyum, banyak melamun. Sedikit senyum, banyak mainin burung. Tekukur yang sedari kemarin berkicau "suu..kuurrrr...suuu...kuuurrr...", asu! September. Semoga turun hujan. Semoga banyak kesempatan.

Pithecantropus Papalovius

Saya Indra, salah satu dari jutaan Indra di Indonesia yang makan nasi ketan hasil ayah tahlilan. Ayah dan aku punya kesamaan. Iya kami sama-sama lelaki. Tapi ayah tak mungkin sama sepertiku. Aku akan menjadi ayah suatu hari nanti. Sedangkan ayah tidak bisa menjadi anak-anak lagi. Ayah, denganmu kita menghabiskan waktu. Diajarin main layangan yang suka nyangkut di pepohonan. Maaf aku suka banyak meminta. Tiada yang lebih menenangkan, selain nasihat ayah ketika dunia seakan membebani dengan buasnya. Saat melihat martabak kacang, aku ingat ayah. Karena itu kesukaannya. Lalu aku memakan habis martabak itu. Biar terasa ayah ada dalam diriku. Rasain! Lihatlah ada bulan ayah. Bentuknya setengah bundar, namun cahaya tetap memijar. Bulan itu untukmu. Nikmatilah cepat ayah. Jangan kasi kesempatan untuk ibu mengomel minta uang belanja. Ayah, aku adalah kamu. Kamu adalah ayahku. OUY EVOL I, semoga kamu tahu itu tulisan sengaja dibalik olehku.

Pithecantropus Imajinerius

Aku mencurigai Batman yang suka keluar tiap malam. Apa yang Ia kerjakan sewaktu siang? Mungkinkah dia sibuk menyetrika kostumnya untuk dipakai lagi pas malam. Selalu saja ada pertanyaan, sama seperti kamu yang mempertanyakan kejantanan cintaku padamu. Pada umumnya, aku hanya pemuda. Kamu juga hanya pemudi. Yang suka nonton Batman dan juga makan nasi. Cintaku ini sangat dalam sayangku. Sedalam samudera biru. Kamu tak akan sanggup mengarunginya. Karena di kolam renang pun kamu masih pakai ban dalam untuk membantumu agar tidak tenggelam. Pernahkah kamu minum teh susu sambil nonton sinetron. Aku pernah, dan itu sangat merepotkan. Karena setelah menyeduh susu, aku harus menyeduh tehnya juga. Aku tak suka, maka aku suruh si Kiwong untuk melaksanakan tugas itu. Perasaan rinduku tentu sangat merepotkan. Sialan kamu sayang. Setelah mencintaimu, aku pula jadi merindukanmu. Dalam rumah yang sederhana. Ada ayah dan ibu yang tua. Mereka muda sewaktu aku belum ada. Lalu mereka berjumpa dalam cinta, ...

Pithecantropus Boolayamus

Suatu hari, pas malam, gelap, ada sinetronnya juga, Beny Baskom sedang mikir rencana buat besok ia keluar kota. Meninggalkan desanya yang aman dan sentosa. Itu karena ia ketahuan sedang tiupin bo'ol ayam milik tetangga. Dia ketahuan sama si Dede Kampenk ketika gak sengaja, selesai membantu proses aborsi Kambingnya yang hamil diluar nikah. Beny di fitnah! Melihat pemandangan brutal yang dilakukan Beny Baskom, Dede langsung laporkan kejadian tersebut pada warga, lalu lurah, dan update status di facebook miliknya. Kontan aja Beny Baskom pun diusir dari desa. Mencemari nama desa aja katanya. Pagi, sekitar pukul 6.30, pas tukang sayur belum berkeliaran, Beny Baskom berjalan pelan menuju teriknya kota. Ayam. Yang suka ada jawernya. Suka keluar telor, dibahasa Inggrisnya Chicken, adalah hewan sakral nan suci di Desa Gigitpaku. Konon katanya hewan ternak tersebut dianggap pahlawan karena pada masa penjajahan Jepang seorang Jenderal Panglima Jepang tewas setelah keselek pas makan ayam goren...

Pithecantropus Augustius

Agustus yang murung Dia dikecam kabar burung Burung yg teriak didalam kepala Burungku tetap anggun hinggap di celana Agustus yg gersang Kepala dan dada yg runyam Gersang. Gerah-gerah merangsang Di kepala dan dada yg usang Agustus yg manis Tiada yg menenangkan selain usapan kekasih diubun-ubun Lembut-lembut membuat hanyut Sampai luntur hati yg kalut Agustus yg becek Dia diam pas hujan bertubi-tubi menjitak kepalanya yg lonjong Saat hujan tadi, waktu Indonesia bagian kangen Agustus yg klimis Hadap kiri, hadap kanan, semuanya rindu Maklumlah Artis Anak remaja ditinggal tangis Agustus yg monyong Kau merepotkan Selalu saja aku dibuat rindu oleh kamu sayang Sialan!

Pithecantropus Bulanea

Bulan. Bentuknya bundar. Purnama namanya. Ada yg tidak bundar. Juli namanya. Bulan. Katanya kamu pernah diinjek sama si Neil Armstrong? Aku ga kalah. Bulannya aku bikin jadi sampul buku sekolah. Bulan. Di aku mah ada 12. Kamu mah keren. Cahayanya ga terhitung padam terangi penyair yg merem melek dibalik kata-kata. Bulan. Kamu suka datengin perempuan. Pas diakhir suka bikin pusing karyawan.

Pithecantropus Boltentnyet

Bolehkah aku tidur setelah subuh? Tentu boleh. Karena biar ga mubadzir orangtua beliin kasur. Bolehkah aku kencing? Tentu boleh. Itulah gunanya toilet selain tempat merenung. Yaitu kau kencingi. Bolehkah kita berkata 'Aku cantik' ? Tentu. Selama kamu perempuan. Bolehkah aku bertanya pada diriku sendiri? Tentu saja. Introspeksi namanya. Biar sadar tiada yg maha benar selain Tuhan. Bolehkah aku mencintainya? Tentu. Cinta itu urusan perasaan, bukan permintaan. Minta diterima cintanya. Bolehkah aku minta uang? Tentu iya. Kalau ayah-ibu sedang punya. Karena kalau tidak punya, maka itu tanda uangnya tak punya. Bolehkah aku kepingin kawin? Tentu saja. Asal dengan yang berbeda jenis kelaminnya. Bolehkah kita berjalan sambil gandengan tangan? Tentu. Karena gandengan kaki susah buat jalan. Bolehkah aku tidak berkata bolehkah? Tentu. Jikalau sudah tidak lagi sedang bertanya. Bolehkah aku cium pacarmu? Tentu boleh. Kalau kau berniat merontokkan gigimu. Bolehkah aku berkata fuck you? Tentu ...

Pithecantropus Ramadhanius II

Sahur... Sahurrr... Sahur dulu Mumpung masih ada waktu Sekitar jam 2 dini hari dari pengeras suara Mushola Vokalnya begitu, membangunkan menyuruh makan Yung tuduk lumu kumuduun bursuhut-suhutun Somocom podoon sooro yong dokomondongkon koroyokon Pikii bihisi Indinisii tintinyi Kerene kele pekee behese Jepeng, tedek tehe begeemene vekelnye Kami adalah musik ditengah malam Suara kami bagai gelegar halilintar dari kunci E-Major Tak usah takut, kami sama dari bumi Makan nasi, dan buang air sehari 2x Dear Ramadhan, kapanpun, bagaimanapun, akan ada rindu ketika aku dimanapun Bulan suci milik kami Islami Semoga puasanya berkah, rezekinya tumpah, jodohnya murah

Pithecantropus Julianeptunus

Hai Juli Apa kabarnya kamu? Masih suka makan, minum dan buang air kan? Baguslah, aku masih di Neptunus Sempat khawatir karena rindu Hai Juli Apa kabarnya Bumi sekarang? Di Neptunus sedang musim Durian Yang tidak aku makan karena darah tinggi Semoga Bumi masih sama Masih suka membuat rindu Hai Juli Kamu masih di Bumi? Kapan kapan mainlah sini ke Neptunus Disini suka ada hujan Yang berupa air Yang bisa bikin masuk angin kalau hujan-hujanan Dan kamu pasti tahu, rindu ini adalah kamu

Pithecantropus Intelexius

Hidup ini sangat tidak stabilizer konservatif temporer Kadang kamu diatas, lalu rollercoaster hairdryer ke bawah Cintalah yang membuatmu harimu bervibrator bahagia Sebarlah ia agar suasana hati stagnansi kontrasepsi orgasme Apabila takut mengdeflasi hiperbola nyalimu Ingatlah Tuhanmu... Availablekan beberapa momentum untukmu bersedih Biar balancing kontemporer termometer klimaks evergreen Hidup ini tentatif mutualisme Maka biasakanlah adaptor

Pithecantropus Menstruasius

Tiada yang seseksi wanita sensitif dikala menstruasi Seksinya banyak, sensinya tumplak Dikala hujan, dikala kemarau, disetiap bulan, ada spesiesmu yang kemerahan Darah masa subur yang keluar dari liang peranakan Kamu pilih yang bersayap. Nyaman. Dibalut untuk terbang Apa jadinya softex jika tak ditemukan Kamu pasti pakai kulit durian Wanita bersayap ganda Sayapnya ada dipunggung dan didalam celana *Cinta itu kamu. Demi apa? Demikian aku mencintaimu *)emka

Pithecantropus Junityris

Hati yang dicopet terlontar muncrat tepat di jidat Rapi-rapi ditempeli stiker anti gores, diikat pita, dan dibubuhi rindu Orang itu berdandan sewaktu hujan terus menyetubuhinya Seakan tahu setelah hujan akan ada cinta yang berpayung meneduhinya Pantatmu semakin dipoles semakin montok Rinduku semakin dipoles semakin borok Cinta tak terucap lama-lama seperti rambut diketiak yang lama-lama menjadi gondrong Disemprot wewangian, dibubuhi kerinduan, menyiksa kejombloan Teh sudah hangat, badan sudah sehat, hujan mulai menyeruak, rindu sudah memuncak Kamu belum mendekap Perut mules dibawa mojok ke jamban dan berlama-lama disana Memangku dagu, dan mengenang kamu yang melancarkan buang airku

Pithecantropus Cintrongensis

Cinta itu berawal dari C Yang tiba-tiba datang I untuk menemani Dan tidak mau kalah, N ikut nimbrung juga T yang merasa tidak ada teman, diam-diam merayap mendekati Eh A ternyata ikut dibelakangnya Lalu terjadilah CINTA Bukan nama depannya si Laura Atau sinetronnya si Fitri pula Ini hal yang sentimentil Anugerah gratis Tuhan yang maha kuasa Tentu yang bukan satu malam juga

Pithecantropus Simukakakus

Tiada yang lebih indah selain bersama si kamu Makan berdua, setelah itu si aku dibayarin pula Senang seperti itu Romantis : Romansa makan gratis Si kamu bertanya "kapan kita menikah?" Si aku menjawab "secepatnya, saat Cina berganti nama jadi Cinta" Tiba-tiba, "Preettt" suara itu Merdu. Disuatu ketika kita duduk berdua Aku langsung memelukmu Bersyukur kamu manusia, bukan Ikan, karena bisa kentut juga Kita adalah 2 manusia yg sdng kasmaran Kasmaran : keluar Kas, lalu asma, krn banyak pengeluaran Hm jatuh cinta kadang mahal harganya Realitanya Si aku dadanya rata Si kamu ada benjolannya Iya kita berbeda Cinta memang harus begitu adanya Kalo sama bisa homo atau lesbian

Pithecantropus Ohlalanjungea

Tiada luka yang seindah bekas ciuman mantan ketika kembali berjumpa Semuanya bergegas lupa sambil sering-sering mengingat Kadang mengumpat, kadang rindu berkesumat Yang juga menguap, terus pula melupa Disuatu hari, saat kamu punya putra-putri Berpapasan dengannya, yang memutuskan menikahi Gorilla "Hey..." Sapamu, sambil membenarkan gendongan anakmu Diapun menjawab "Hey nyong, apa kabar...?" Jawabnya, sambil membenarkan gendongan anaknya Lalu kalian pasti terjebak komunikasi nostalgia Saling bercerita, saling mengenang manja, saling bertatap mata, saling tarik bulu hidung juga Seketika itu, kalian masuk mesin waktu Kembali ke masa pertama bertemu, juga ke masa saat saling membunuh Lalu kalian keluarkan kalimat pamit, lalu kalian berbeda jalan Kadang senyum mengingat perjumpaan Dan "Syukur, dia masih seperti manusia. Matanya masih normal. Bolong hidungnya masih dua. Masih sadar kalo dia salah orang..."

Pithecantropus Meilycus

Hati yang pilu Diterpa palu Ditimpa paku Lalu ditumbuhi panu Dan tiada yang mengerti perasaanku Tidak mudah menjadi sepertiku. Disudutkan. Dimanfaatkan Dikucilkan. Ditinggalkan Dikenang. Lalu disia-siakan Iya inilah aku Aku yang dikutuk jadi Setrikaan

Pithecantropus Awakurus

Sewaktu kecil Jidatku sering benjol krn jatuh Setelah itu terbitlah jenong Jenong yg isinya tidak pernah dingdong Oh hari yg kusut Disisir lembut setelah dikeramasi mimpi Tuhan pasti beserta orang-orang canggung Saat harinya dibokerin burung Sempakku terlampau longgar hingga sering merosot dan bukan melocot Duniaku terlalu lebar kalau cuma utk cinta Cinta yg dilubah cadel menjadi cincah

Pithecantropus Twitterus

Hidungku kembang kempis diterpa angin rindu Ingusnya hampir saja turun melukaiku Ingus, ingin usaha mencintaimu Kepalaku jadi pitak karena terlalu sering memikirkanmu Sebelumnya gondrong saat hati sedang lowong Kau Maria ataupun Marpu'ah bagiku sama saja Itu cuma nama. Dihatiku tertulis wajahmu dan cinta Seketika itu, daun-daun memutuskan utk tidak berfotosintesis Cicak pun sejenak enggan diam-diam merayap Karena lihat aku berbuih oleh rindu Tiada yg senikmat dibawah hujan sambil minum coklat Rindunya padat. Dan peluknya hangat Rindu yg berkarat. Diamplas waktu hingga sekarat Setelah itu lupa. Lalu rindu lagi Lupa lagi. Dan rindu lagi karena cinta Cinta mati. Tidak, aku cinta hidup Cinta mati hanya romansa Cinta hidup sampai ajal memisahkan kita Aku si Anak singkong. Mencintaimu Cintanya Cinta Kingkong Karena cintaku lebih besar dari Monyet-monyetmu sebelumnya Nyet! Oh malam yg agung Memangkas jatah tidur Memanaskan rindu terhambur *) dicukil dari kicauan twitter saya. Jangan follo...

Pithecantropus Gomesius

Berikut kicauan si Gomes, yg saya paksa berpuisi sekenanya Seandainya burung itu terbang aku tak tau kemana arahnya Tolong kasi tau aku dan bilang padanya "hati2 brew" Aku ini adalah seorang pria tampan Yang gemar sekali menabung di Kosipa Yang ditabung olehku Kenapa begitu? Aku ngga tau Seandainya hari ini, rabu Akupun tidak akan menunggu sampai besok Seandainya hari ini, kamis besok libur dl bertemu dengan mu Aku mau ketemu kamu Kamu mau ngga kira-kira? Kalo ngga bisa dikira, aku aja yg ketemu kamu Tapi ongkosin ya Aku ini sangat keren Bahkan emak aku pun bilang sama Padahal aku ngga keren-keren amat Minimal remis lah Hari ini aku bingung harus kemana Tapi aku sangat senang, hari ini aku beli martabak Jadi ngga terlalu bingung Aku sadar bahwa aku keliru Tapi aku tidak sadar, jam berapa ya aku sadar? Mungkin memang nasibku bertemu denganmu Walaupun aku ngga punya apa-apa Tapi aku punya cinta Sekian Gomes, iya Manusia, Kakinya 2, bisa makan dan buang air juga.

Pithecantropus Butterflyus

Kupu-kupu kecil hinggap di kamar mandi Bagaimana aku tahu? Tentu karena sedang buang air disitu Dia terbang rendah dan hinggap sekejap di ember hitam Aku memandangnya, menerka sedang apa dia disini? Apakah dia lebih memilih menghisap sari tinja daripada bunga? Ataukah cuma menemani buang airku saja? Lumayan lama aku memandangnya Kupu-kupu masih hinggap dengan tenangnya Aku sangka kotoranku semanis sari bunga Buktinya ia setia sampai aku cebok dengan seksama Kupu-kupu... Aku bertanya padamu, "Bagaimanakah masa depan ku?" Kamu terdiam, dan malah masuk ke lubang pembuangan Tersiram hanyut bersama sisa pencernaan Juga bersama aku dan kenangan Selamat jalan sayang, semoga sampai tujuan

Pithecantropus Pantunius

Mari belajar Pantun Jalan-jalan ke pasar senen Beli bakso ada telornya Siapa bilang aku pengen nenen? Yaudah sini mana susunya? Makan emping rasa pedes Minum kopi rasanya manis Kalo otak boleh ngeres Bayangin Agnes jenggotan pastilah sadis Kolor ijo siapa yg punya? Kolor abu-abu dipake saya Kalo ga cinta jgn dipaksa Nanti kita buka kolornya Warna ungu artinya janda Warna pink artinya cinta Kalo rezeki pasti ga akan kemana Tinggal usaha sama do'a :)

Pithecantropus Cerpenthea

Cerpen adalah... Suatu hari seorang pemuda terdampar di pinggir sungai liat Pingsan, ditemukan Kakek-kakek jago silat Dibawa ke padepokan, lalu dirawat Siuman, si pemuda diberi minum obat Setelah pulih, dia cerita deritanya Dan ingin balas dendam pada musuhnya Si Kakek terkejut, krn musuhnya sama Dia pun diajari jurus-jurus yang hebat Selang beberapa tahun, dia pamit berangkat Pergi ke kota balaskan dendam yang makin kesumat Akhirnya ketemu si penjahat Bertarunglah mereka dengan dahsyat Si Penjahat pun kalah telak Setelah adu Main Karambol dengannya Tamat...

Pithecantropus Senjalovica

Apakah semua tiba dengan Kereta tua? Ataukah naik Delman istimewa? Silahkan duduk di muka Mukanya Pak Kusir yg kadang mirip Didier Drogba Apakah hari berujung belati? Ataukah hari sewangi melati? Usik ku resah, menanti tiba datangnya seri Menanti senja beserta kado rantang nasi Oh, gunung yang tangguh... Sekisah resah, sekasih rindu Kisah kasih peternak unggas yg pilu Terbenam sepi, sembari gunting kuku Kicau burung disangkar yang merdu Burungku diam, disangkar celana dalamku Menanti senja, berujung rindu Kereta tua, bawalah ia kepadaku

Pithecantropus Aprilnihcius

Mukaku seperti cucian numpuk di hari yang basah karena hujan Jidatku makin jenong gegara berpikir terlalu mencorong Pitakku makin lebar, setelah lama memikirkanmu Semakin lama, semakin dalam Sampai tak sadarkan diri sudah lewat jam 12 malam Sudah lewat 10 menit aku mendekam di jamban Habis cebok terbitlah tenang Selesai mengirim data ke septic tank Aku berdiri, disini, berjanji Aku siap hidup menderita demi hal-hal yang aku cinta Hiduplah Indra Senna Raya!

Pithecantropus Nhympadores

Kami suka melihat hujan Dibalut Jazz lembut, mesra dan tenang Berdua, bersamanya, dengannya, tidak sama bapaknya 3 tahun melewati tiap perubahan momen manis dan terluka Aku melihatnya saat hujan Mendengarnya bermain gitar Senandung kecil, senyum yang bersinar Sesekali dia suka minta recehan, manja! Dia terbuat dari hujan Selalu membuat rindu Selalu membuat bersalah Bersalah meninggalkannya, Dibeberapa momen yg lalu Maaf sayang... Maafkan mas Parmin-mu Aku selalu merindukanmu Kau harus tahu

Pithecantropus Ohmamamisyu

Oh ibu Kamu tahu aku tak sedang pakai celana dalam baru Sengaja, karena sedang rindu Rindu kamu membelaiku seperti biasa dulu Aku tahu surga ditelapak kakimu, tapi dimana letak bau ini? Oh iya, ini bau ketekku Ibu rindu ini milikmu Entah apa jadinya kalo aku anaknya Syahrini? Pasti merepotkan Beruntung aku lahir dari rahimmu Aku berada diantara ribuan bajingan yg merindukan kekasihnya Dan diantara jutaan anak manis yg mencintai ibunya

Pithecantropus Vitalizer

Adu kencang sama angin Siapa yg duluan mengencanimu Si angin licik Dia masuk tubuhku, masuk anginlah aku Angin berubah jadi dingin Entah berapa kali aku keluar angin Sengaja aku tak hitung Biar misterius Sama sepeti perasaanku padamu Ketika sepi seperti ini, membuang si angin pelan pun ttp terdengar saja Jangan tanya baunya Tanyalah tentang cintaku padanya Hei angin, saat ini menu-ku kue bolu Katakan siapa yg habiskan? Oh iya itu kamu Kamu yg habiskan rasa cintaku Angin dan cinta terbuat dari 9 maret yg anggun Sempat hujan. Hampir jadi murung, lalu jadi tersenyum Terima kasih kekasih!

Pithecantropus Spainostonggos

De perutos kembungos makan terus Sepiringos nasi le pecel lele Masih terasa kurangos jika belum bertemu denganmu Kurangos de la tatap wajahmu Kemarinos adalah le masa lampau Kau tidakos dengan diriku, masihos de bersamanyos Kita sekarangos bertemu, saling merindu De la pan tahun lalu kita tak berjodoh Sekarang kau bersamaku, de la bulanos pun tahu Bintangpun kadangos la iba dan pilu Iri kita menjalinos de kasih dan la madu Benci kita le saling ucapkan rindu Corazon, itu sebutan yang aku tahu Untukmu, untuk kau sebut aku juga begitu Corazon do re mi fa sol la si do Do si la sol fa mi re do aku mencintaimu

Pithecantropus Marethypus II

Tenang Bu, aku tak akan memintamu mengambil Bulan Ini Bulanku, Bulanku yang rupa-rupa warnanya Merah, Kuning, kelabu Merah muda, dan Biru Seperti 27 tahun yang lalu Lahir disertai suka cita dan cinta Tercipta atas kerjasama apik ayah dan bunda Kala memadu kasih, selundupkan sperma Oh, Maret yang agung Memanaskan asa Membakar asu

Pithecantropus Februarius II

Februari Gemerlap lampu kota berubah tumpah Dijalanan muka-muka letih menuju pulang Aku sering garuk-garuk pantat, tidak gatal, tidak panu-an, Itu karena aku ingin, ingin saja Sekalian ingin pulang menuju hatimu yg nyaman Februari Malamku terganti mimpi Mimpi-mimpi yg semenjak tadi mampus dimakan Cumi Mimpi bersamamu makan Cumi-cumi dgn cuma-cuma Cumi-cumi pastinya tahu kita sedang cinta-cinta Februari Aku bisa menciummu sampai kau boker di celana Memelukmu erat, lebih dekat, lebih mesra Hujan pun turun diantara sisi mata, didua lubang hidung juga Terima kasih Tuhan, aku telah mengenalnya Dan semoga sampai kakek-nenek tua

Pithecantropus Xvzdnepus

Cinta adalah... Auewcbhektwlamflahdl hdeinsl nfuw Nfetrish ndg lpwe bcjl mwelkk ahdhdoppaj Mehdxwfs dhyfk doeap aafljjeit Jika cinta bisa dijelaskan, itu bukan cinta namanya

Pithecantropus Januarius

Januari... Cinta tak bersurat, diberi tinta dan lem agar merekat, padat, dan cermat Dunia tanpa cinta bagaikan kolor bolong tepat di pantat Januari... Kami yang suka hujan berasa dikebiri, saat enak tidur dibangunkan Yang tidur dibawah awan adalah kekasih pujaan hujan Januari... Kamu berubah cadel, Dari ralat menjadi lalat Ya kamu sudah belubah Hujan yang agung Memalaskan badan Memanaskan kerinduan